NGO/Organisasi Non Profit, memiliki prinsip dasar yaitu memberikan kontribusi dan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, pendekatan hard selling tidak sepenuhnya sesuai dengan misi dan nilai-nilai organisasi nirlaba seperti NGO.
Apa itu sebenarnya Hard Selling?
Hard selling adalah teknik pemasaran yang agresif dan seringkali dilakukan dengan cara mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan secara langsung. Tujuan utama dari hard selling adalah untuk meningkatkan penjualan dengan cara apa pun yang mungkin (biasanya digunakan oleh team marketing).
Sayangnya, sebagai NGO, kamu harus memahami bahwa tujuan NGO adalah untuk membantu kepentingan orang lain, bukan untuk mendapatkan keuntungan finansial. Pendekatan yang lebih tepat untuk NGO adalah soft selling, yaitu pendekatan pemasaran yang lebih santai, persuasif, dan lebih berfokus pada memberikan informasi dan membangun hubungan jangka panjang dengan para donatur dan stakeholder.
So, sampai saat ini apakah NGO kamu masih menggunakan trik marketing hard selling untuk memajukan NGO. Cobalah untuk menghindari pendekatan hard selling dan fokuslah pada pendekatan pemasaran yang lebih santai, persuasif, dan memberikan manfaat untuk semua pihak yang terlibat. Semoga bermanfaat untuk kamu.